Selasa, 27 Juli 2010

Dalam Diam

Mati rasa? Mungkinkah itu yang kurasa? Bahkan saat perempuan yang melahirkanku bertanya "bagaimana perasaaanmu?", aku cuma bisa bilang "mati rasa mungkin". Ya, sungguh ku tak tahu mengapa saat kau bilang terus terang dihadapanku dengan 'menuduhku' "iya, kamu tahu kan selama ini aku mendua" tak ada air mata, tak ada perih di hati. Tak ada rasa apa-apa saat kau katakan itu. Aku hanya diam membiarkanmu bercerita ataupun menebak reaksiku. Sedangkan pikiranku sebanarnya ingin berkata "aku tak tahu bahwa selama ini kau mendua" tapi tak satupun kata aku lontarkan. Ku hanya diam seperti selama ini.

Dalam diamku pikiranku mengembara liar tak berarah
Dalam diamku hatiku mencoba memendam gejolak rasa
Dalam diamku ada banyak kata yang ingin di dengarkan
Dalam diamku aku menunggumu
Dalam diamku
Tak ada air mata jatuh seperti saat kau mengacuhkanku. Tak ada air mata mengalir seperti saat kau marah karena ku mengatakan pada perempuan itu bahwa dia selingan seperti katamu padaku ketika ku bertanya padamu siapa dia. Tak ada air mata meleleh seperti saat tiba-tiba kau batalkan janji denganku secara tiba-tiba karena kau lebih memilih untuk menemui perempuan itu. Bahkan tak ada air mata yang tumpah saat kau luncurkan kalimat tadi seperti saat ini, saat ku menulis ini.

Comments :

5 tanggapan to “Dalam Diam”

Kunjungan perdana... salam kenal.
Kebetulan lagi nyari blogger Samarinda. Ketemu linknya mba oca. banyak yang saya klik tetapi gak aktif lagi domainnya.

Blog Keluarga by Budi Mulyono mengatakan...
on 

salam sobat
apa kabar mba Oca
marhaban ya ramadhan
mohon maaf lahir dan batin.

NURA mengatakan...
on 

Numpang Beken Aja ah Disini ;))

~Syera~ mengatakan...
on 

ouch. kok bacanya aku merinding yaaaa... udah lama gak main ke sini, apa kabarnya samarinda? :)

Anonim mengatakan...
on 

to all sori mayori baru bales lagi :(

Oca mengatakan...
on 

Posting Komentar

semua tanggapan yang kalian berikan akan dimoderasi terlebih dahulu ya...............................